Mengutip rindu melalui derasnya hujan
Yang mengguyur pelan-pelan hingga jatuh berpelukan
Memeluk bumi yang sudah lama dinantikan
Tak sabar hati untuk sampai ditempat peraduan
Jiwa gelisah menunggu kabar
Dari dirinya yang sudah lama meraja
Menjadi penghuni tetap disinggasana hatinya
Menaruh harap dengan hati yang tak gentar
Sang perindu mulai menuliskan harapannya
Melantunkan doa dipenghujung malamnya
Melalui sujud-sujud panjangnya
Terangkai bait kerinduan untuk dia yang jauh disana
Ia biarkan doa itu menggema
Memenuhi ruang kesendiriannya
Menyatu dalam kehangatan cintanya
Tenggelam bersama kesunyian yang menjelma
Ia biarkan doa itu melayang
Menuju ke singgasana-Nya
Membiarkan bayu membawanya terbang
Melesat bak anak panah yang terlepas dari busurnya
Hanya keyakinan yang dia miliki
Hingga suatu saat nanti
Ketika semua itu terjadi
Hanya penyatuanlah yang dia ingini.
Seperti hujan yang merindukan bumi
Maka seperti itulah yang ia rasakan kini
Biarkan tetes-tetes air hujan itu menderas
Selayaknya rindu yang semakin berbekas.
|