Jatuh, Bangun, dan Coba Lagi
Seringkali kita dihadapkan pada sebuah permasalahan yang
rumit. Sampai-sampai kita merasa lelah untuk menghadapinya. Bahkan tak jarang
untuk memutuskan menyerah pada keadaan. Padahal sebaiknya jangan. Sebab itu
bukan cara yang baik.
Masalah itu rumit. Dan akan bertambah rumit jika kita
mendiamkannya saja tanpa mencari solusi atau jalan keluarnya bagaimana. Ia akan
semakin membuatmu terdesak bahkan menyiksa pikiran jika tidak segera
diselesaikan. Kadang disinilah orang kebingungan. Cara, solusi, atau
penyelesaian yang pantas dan atau baik untuk menyelesaikan masalah itu yang
bagaimana.
Hidup jika tanpa masalah maka seperti lautan tanpa
gelombang. Dia akan diam dan menggenang. Tak mengalir bahkan tak menciptakan
debur ombak sekalipun. Masalah hadir dalam setiap kehidupan manusia. Ia hadir
bukan berarti tanpa tujuan. Sebab Allah SWT sudah mengatur sedemikian rupa
sehingga apapun yang diciptakan jelas ada manfaatnya dan tidak akan berakhir
sia-sia.
Tujuan Allah SWT menciptakan masalah dan menghadirkannya
pada kehidupan manusia adalah untuk menguji sampai dimana kemampuannya dalam
menghadapi masalah itu. Selain itu juga
untuk menaikkan derajat keimanan para hamba-Nya. Sebab seorang hamba yang
beriman, ketika diberi masalah maka hanya ada dua pilihan. Apakah dia mengeluh
ataukah dia bersyukur dan bersabar. Mengapa demikian?
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang suka mengeluh.
Kecuali bagi mereka yang beriman. Mereka yang memiliki keimanan yang kuat dan
yakin serta percaya dengan segala ketetapan-Nya, maka ketika ada masalah datang
menghampirinya, ia akan bersyukur dan bersabar. Bersyukur yang artinya Allah
SWT masih peduli, sayang, dan cinta kepadanya. Dan bersabar terhadap
permasalahan yang sedang dihadapinya. Sebab ia yakin bahwa dibalik itu semua
pasti ada hikmah yang dapat dijadikan pelajaran.
Semua orang tidak hanya satu, pasti diuji oleh Allah SWT
dengan beragam cara. Entah itu dengan hartanya, keluarganya, tetangganya, teman
kerjanya, pekerjaannya, bahkan kerabat dekatnya. Tinggal bagaimana sikapnya
dalam menghadapi itu semua. Jika lari atau menghindar itu artinya dia seorang
pengecut. Tapi jika dia menghadapinya itu artinya dia seorang yang pemberani.
Karena sekalipun lari atau menghindar, masalah itu akan tetap datang.
Sudah menjadi keharusan ketika ditimpa masalah maka
jangan langsung bersedih apalagi sampai merasa terpuruk. Cobalah sejenak untuk
merenung dan lihat dari sisi positifnya. Lihatlah bagaimana jika kamu berhasil
melewati masalah itu. Pastilah kata terpuruk itu akan tersingkir dari
pikiranmu.
Orang lebih sering menanggapi masalah dengan berlebihan.
Bahkan sampai menganggap dirinya adalah orang yang paling tidak beruntung.
Karena mendapatkan masalah sedemikian rupa. Bolehlah bersedih, tapi jangan
sampai membuat diri lupa akan tujuan penciptaannya. Apalagi sampai lupa siapa penciptanya. Itu hanya
akan membuat diri sendiri semakin jatuh dan tambah terpuruk.
Takdir tidak bisa disalahkan. Keadaan pun juga tak dapat
dijadikan kambing hitam. Jika takdir disalahkan maka sama saja kau menyalahkan
yang menciptakannya. Bila
sudah berpikir seperti itu segeralah untuk beristighfar. Memohon ampun
kepada-Nya.
Keterpurukan
hanya akan membuat diri semakin jauh dari-Nya. Diri akan semakin jatuh pada
lubang kehinaan. Merutuki nasib jangan sampai berlebihan. Ingatlah bahwa nasib
atau keadaan itu bisa dirubah. Asal memiliki kemauan dan kemampuan. Jika kita
tidak berusaha untuk merubahnya maka Allah SWT pun juga tidak akan melakukan
perubahan terhadap keadaan kita.
Bukan
saatnya untuk menyerah pada keadaan. Bukan saatnya berhenti untuk berjuang.
Bukan saatnya untuk mengkambinghitamkan lingkungan sekitar. Tapi mulailah untuk
melakukan perubahan. Mulailah untuk bangkit dari keterpurukan. Supaya hidup
tidak terus sengsara.