Sabtu, 01 Juli 2017

MOTIVASI


Jatuh, Bangun, dan Coba Lagi

Seringkali kita dihadapkan pada sebuah permasalahan yang rumit. Sampai-sampai kita merasa lelah untuk menghadapinya. Bahkan tak jarang untuk memutuskan menyerah pada keadaan. Padahal sebaiknya jangan. Sebab itu bukan cara yang baik.

Masalah itu rumit. Dan akan bertambah rumit jika kita mendiamkannya saja tanpa mencari solusi atau jalan keluarnya bagaimana. Ia akan semakin membuatmu terdesak bahkan menyiksa pikiran jika tidak segera diselesaikan. Kadang disinilah orang kebingungan. Cara, solusi, atau penyelesaian yang pantas dan atau baik untuk menyelesaikan masalah itu yang bagaimana.

Hidup jika tanpa masalah maka seperti lautan tanpa gelombang. Dia akan diam dan menggenang. Tak mengalir bahkan tak menciptakan debur ombak sekalipun. Masalah hadir dalam setiap kehidupan manusia. Ia hadir bukan berarti tanpa tujuan. Sebab Allah SWT sudah mengatur sedemikian rupa sehingga apapun yang diciptakan jelas ada manfaatnya dan tidak akan berakhir sia-sia.

Tujuan Allah SWT menciptakan masalah dan menghadirkannya pada kehidupan manusia adalah untuk menguji sampai dimana kemampuannya dalam menghadapi masalah itu.  Selain itu juga untuk menaikkan derajat keimanan para hamba-Nya. Sebab seorang hamba yang beriman, ketika diberi masalah maka hanya ada dua pilihan. Apakah dia mengeluh ataukah dia bersyukur dan bersabar. Mengapa demikian?

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang suka mengeluh. Kecuali bagi mereka yang beriman. Mereka yang memiliki keimanan yang kuat dan yakin serta percaya dengan segala ketetapan-Nya, maka ketika ada masalah datang menghampirinya, ia akan bersyukur dan bersabar. Bersyukur yang artinya Allah SWT masih peduli, sayang, dan cinta kepadanya. Dan bersabar terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya. Sebab ia yakin bahwa dibalik itu semua pasti ada hikmah yang dapat dijadikan pelajaran.

Semua orang tidak hanya satu, pasti diuji oleh Allah SWT dengan beragam cara. Entah itu dengan hartanya, keluarganya, tetangganya, teman kerjanya, pekerjaannya, bahkan kerabat dekatnya. Tinggal bagaimana sikapnya dalam menghadapi itu semua. Jika lari atau menghindar itu artinya dia seorang pengecut. Tapi jika dia menghadapinya itu artinya dia seorang yang pemberani. Karena sekalipun lari atau menghindar, masalah itu akan tetap datang.

Sudah menjadi keharusan ketika ditimpa masalah maka jangan langsung bersedih apalagi sampai merasa terpuruk. Cobalah sejenak untuk merenung dan lihat dari sisi positifnya. Lihatlah bagaimana jika kamu berhasil melewati masalah itu. Pastilah kata terpuruk itu akan tersingkir dari pikiranmu.

Orang lebih sering menanggapi masalah dengan berlebihan. Bahkan sampai menganggap dirinya adalah orang yang paling tidak beruntung. Karena mendapatkan masalah sedemikian rupa. Bolehlah bersedih, tapi jangan sampai membuat diri lupa akan tujuan penciptaannya. Apalagi sampai lupa siapa penciptanya. Itu hanya akan membuat diri sendiri semakin jatuh dan tambah terpuruk.

Takdir tidak bisa disalahkan. Keadaan pun juga tak dapat dijadikan kambing hitam. Jika takdir disalahkan maka sama saja kau menyalahkan yang menciptakannya. Bila sudah berpikir seperti itu segeralah untuk beristighfar. Memohon ampun kepada-Nya.

Keterpurukan hanya akan membuat diri semakin jauh dari-Nya. Diri akan semakin jatuh pada lubang kehinaan. Merutuki nasib jangan sampai berlebihan. Ingatlah bahwa nasib atau keadaan itu bisa dirubah. Asal memiliki kemauan dan kemampuan. Jika kita tidak berusaha untuk merubahnya maka Allah SWT pun juga tidak akan melakukan perubahan terhadap keadaan kita.

Bukan saatnya untuk menyerah pada keadaan. Bukan saatnya berhenti untuk berjuang. Bukan saatnya untuk mengkambinghitamkan lingkungan sekitar. Tapi mulailah untuk melakukan perubahan. Mulailah untuk bangkit dari keterpurukan. Supaya hidup tidak terus sengsara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar