Untukmu
aku sisihkan, sebagian ruang yang dapat kau gunakan.
Untuk
menetap disana. Untuk
tinggal selamanya disana.
Ruang
yang sengaja aku mendesainnya dengan tanganku sendiri.
Ruang
yang sengaja aku peruntukkan untuk dirimu.
Ruang
yang sengaja ku buat sunyi.
Jauh
dari kesan bising yang mungkin akan mengganggumu.
Aku
tahu mungkin kau akan kurang suka.
Tapi
cobalah sebentar.
Lama-lama
kau pun akan merasa nyaman disana.
Tapi
maaf, aku tak dapat menemanimu disana.
Karena
ruangan itu memang aku khususkan hanya untuk dirimu.
Kau
mungkin akan sedikit ragu saat akan memasukinya.
Tapi
lihatlah, ruangan itu tak terlalu buruk untukmu.
Bahkan
disana dipenuhi hal indah tentang dirimu.
Lebih
tepatnya tentang kita. Tentang aku dan kamu.
Bagaimana?
Kau suka, bukan?
Masuklah,
dan berdiamlah disana.
Karena
aku tahu kau pasti akan menyukainya.
Ya!
Hanya kau! Ruangan itu hanya untuk dirimu. Bukan yang lain.
Jika
kau bertanya mengapa aku tak ikut menetap disana,
maka
jawabannya adalah kamu.
Kamu
yang membuat diriku tak bisa ikut menetap bersamamu.
Karena
memang tempatmu disini.
Sedangkan
aku berada di ruangan yang lainnya.
Yang
berbeda darimu. Yang
dibatasi sekat
sebagai
jarak pemisah antara ruanganmu dengan ruanganku.
Jangan
sedih! Suatu
saat nanti diruangan ini
akan
kehadiran pula sosok lain yang
akan menjadi temanmu.
Teman
untuk menghabiskan waktu bersamamu.
Teman
yang akan selalu ada untukmu.
Baik
saat suka maupun duka.
Dan
mungkin,
dia
lah yang akan menggantikan sosok diriku untukmu.
Mengganti
semua hal indah tentang kita dahulu.
Tapi
tenanglah!
Hal
indah itu tak harus kau hapus paksa dari sana
ketika
sosok yang baru itu telah hadir diruanganmu.
Kau
hanya perlu melepaskan semua
yang masih menggantung
di
setiap dinding ruanganmu.
Melepaskannya
satu per satu
lalu
menggantinya dengan yang baru.
Yaitu
tentang kamu dan dia yang
menjadi temanmu saat itu.
Baiklah!
Aku rasa ini sudah lebih dari cukup.
Saatnya
aku pergi dari sini
dan
bersiap menuju ruanganku sendiri.
Maaf
aku tak bisa menemani.
Karena
aku bukan lagi siapa-siapamu,
pun
begitu pula denganmu yang bukan lagi siapa-siapaku.
Jadi
berbahagialah diruanganmu saat ini.
Aku
pun juga akan bahagia diruanganku.
"Karena
ruangan itu bernama Kenangan"
Kartasura,
12 Juni 2017
By Dewi Suniyah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar